Rabu, 25 April 2018

KARENA VESPA AYAH 'AKU DAN DIA DIPERTEMUKAN'


karya :Icha yulia putri

brum.. Mati lagi,ku coba gas lagi motor vespa ku ini
Brum...Pum pum ahhh knpa jga belum bisa
akhirnya ku keluarkan jurus ku,yaitu mengelus-ngelus kepala ni motor sambil bilang "hidup dong sayanggggg"
Ku coba gas sekali lagi dan Brum...brummm akhirnya hidup juga,ayo sayang kita berangkat.

Sekitar 23 menit...
Sudah sampai,kamu pasti kangen kan dengan temen-temen vespa mu yang lain,nah peluk-pelukkan aja dulu ama temen vespa mu,aku mau ketemu tuan pemilik temen kamu,jaga diri baik-baik ya sayang hihihihi "udah gila gw ngomong ama vespa sendiri"

"Hai bro???"
"Eh ada yang datang ni"
"Ya Ton maaf ya gw baru bisa datang sekarang"
"Ya gak pa pa,oya apa lo masih ngejar si Cika itu"
Aku tertawa simpul mendengar pertanyaan teman ku itu "iya"
"Hmmm gw heran ama lu,udah ditolak mentah-mentah tapi tetep aja ngejar"
"Ya gimana lagi Ton,gw terlalu cinta ama tu Cika"
"terserah lo aja lah,oya udah lama kita gak jalan-jalan pake motor vespa kita masing-masing"
"Iya Ton vespa gw juga kangen ama lo"
"Hahhaah yang bener?"
"Iya,gimana kalo sekarang aja kita jalannya?"
"Ok,gw boleh kencan ama vespa lo gak Ndi?"
Kami benar-benar seperti orang hilang akal sehat jika sudah menyangkut motor kami.Kami pun melintasi jalan raya padang dan terhenti di Pantai Pirus,kami pun menikmati makanan di tepi pantainya yaitu Pensi sejenis kerang yang dimasak rasanya begitu nikmat dan harganya tidak terlalu mahal bagi kami si pemakai motor Vespa ini yang hidup dalam kesderhanaan.
Setelah awan sudah mulai gelap kami pun melanjuti perjalanan kami yaitu tempat rumah masing-masing.
Hari ini membuat pikiranku terhadap Cika menghilang,aku begitu patah hati karena penolakannya yang ke 16 kalinya yang berarti sudah 16 kali aku mengungkapkan perasaanku padanya.Aku tidak tau kenapa dia menolakku setiap aku bertanya apa alasannya dia selalu menjawab tidak tahu tapi aku yakin dari sorotan matanya jika dia menolakku seperti terpaksa,tapi ntah apa yang mebuatnya terpaksa,hanya itu yang ingin aku ketahui.


Di esokkan harinya Semua pertanyaanku terjawab sudah yang langsung dijawab oleh wanita yang ku cintai "Cika"
kata-katanya menembus jantungku bagaikan panah yang telah tertancap di jantungku ini,waktu itu aku beranikan diri untuk bertanya padanya,untunglah kami ada kelas yang sama,saat pembelajaran selesai aku langsung duduk disampingnya.Tersontak dia kaget dan berdiri,ku paksa dia tuk duduk kembali
"Aku cuma pengen bertanya satu hal untukmu tak kan lama,jadi duduklah"
"Hmm ya sudahlah tapi jangan lama-lama"
"iya,begini aku mau tanya kenapa kamu selalu menolakku?" Ku tatap matanya kulihat matanya bergerak ke kiri ke kanan seperti ingin mencari alasan
"Ku mohon jawablah yang jujur"
"Baiklah aku akan jujur,aku menolakmu karna...karna"
"Karna apa"
"Karna...karna kamu miskin pake motor tua kayak gitu,gw gak suka cowok yang nilai style nya itu rendah"
Kata-kata itulah yang menembus jantungku dan mataku mulai memerah karena mendengar jawaban dari wanita yang ku sukai,aku pun berdiri dan melangkah pergi dari Cika,aku tidak bisa berkata-kata lagi karena aku terasa sudah kritis.

Tak tahu apa yang harus aku lakukan,ntah kenapa saat aku melihat Vespa ku dan suara Cika mengiang-ngiang di kepalaku "pake motor tua kayak gituuuuu" suara Cika membuat ku tersontak menendang Vespa pemberian ayahku ini,aku terlalu gila karena Cika,aku yang banyak pikiran langsung saja bawa motor Vespa ini ke Sorum motor,yaaaa aku akan menjualnya dan menggantikannya dengan motor yang lebih baik untuk dipandang Cika,walaupun harga motor yang ingin ku beli harganya besar dari motor Vespa yang ku jual,dan aku harus merogoh uang tabunganku supaya cukup untuk membeli motor yang ingin aku beli.
Saat aku telah mendapatkan apa yang aku inginkan aku langsung pergi kerumah Cika untuk memperlihatkan motor yang baru ku beli
Tok...tok..tok Cika
"Siapa"
"Ini aku Andi"
"Untuk apa kamu datang kesini" dengan nada yang agak kesal
"Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu"
"Apa...apa itu" sambil membuka pintu
"Surprise" dengan senyuman yang mengembang
"ooooh ini yang ingin kamu tunjukkan" dengan nada sombong
"Iya,kok kamu gak senang,aku rela mati-matian menjual Vespa pemberian ayahku itu demi membeli motor yang layak untuk membawamu kemana saja yang ingin kamu tuju"
"Kasihan kamu Ndi,kamu sih budek banget kan aku udah bilang alasan kenapa aku gak nerima kamu karena kamu itu miskin,kamu lupa dengan jawaban pertama yang aku katakan padamu"
Aku benar-benar terkejut dan lagi-lagi jantungku tertancap panah yang kedua kalinya
"Tapi tak bisa kah kamu mengerti aku sekali ini,aku sekarang memang miskin tapi besok aku akan menjadi orang sukses,percayalah padaku"
Dia menggelengkan kepalanya "aku benar-benar iba melihatmu tapi bagaimana lagi kamu itu miskin padahal kamu lumayan handsome,ya sudahlah mungkin aku bukan yang terbaik untukmu lebih baik kamu mencari wanita yang mau menerima kemiskinanmu"dengan senyuman sombongnya dan langsung menutup pintu.
Sekarang yang melihat kesedihanku hanyalah sebuah pintu yang diam membisu tak bicara tak bergerak karena dia hanyalah sebuah benda mati yang tak bisa melihat dan merasakan kepedihan ku karena dia bukan manusia.

Aku pun kembali kerumah dengan wajah yang penuh prihatin
Suara ibu mengejutkan ku "kenapa kamu nak?"
"tidak kenapa-napa bu" dengan suara yang agak parau
"Oya itu motor siapa?" Sambil menunjuk motor baruku
"Aaaa itu motor temenku bu"
"Lalu motor ayah?"
"Tukar dengan motor ini bu cuman satu hari kok bu"
"Ooh gitu,ingat ya Ndi jaga terus pemberian ayahmu yang terakhir itu"
Kata-kata ibu membuatku merasa bersalah karena menjual pemberian terakhir ayah,aku lagi-lagi sedih dengan hal itu,apakah hanya aku laki-laki di dunia ini yang merasakan kepedihan ini,kalaupun ada mudah-mudahan saja mereka tidak putus asa dan mengakhlri hidup mereka....

Aku merenung tak menentu dan aku teringat aaaa...Vespaku,dengan sigap ku keluar dan melajukan motorku dengan kecepatan tinggi sampai-sampai aku hampir tertabrak oleh sebuah mobil
Srrrrrrrrttttt...
terdengar suara bapak-bapak dari mobil tersebut
"heiiii kalo bawa motor jangan ngebut-ngebut"
"Maaf pak maaf"
"Dasar anak muda sekarang"
Tak ku hiraukan perkataan terakhir bapak itu langsung ku gas lagi motorku dan akhirnya terhenti di Sorum tempat ku menjual motor Vespa ayah.
"Ada yang ingin saya bantu"
"A...apa masih ada motor Vespa yang saya jual tadi pagi pak"
"Oooh motor itu,sudah kejual dek"
"Siapa yang beli pak"
"Bapak gak ingat namanya tapi dia seorang wanita"
"Mmm..ya sudah pak" dengan suara penuh kekecewaan

Bukan itu yang ingin aku ketahui tapi sekurang-kurangnya aku tahu nama orang yang membeli motor vespa ku,bagaimana cara aku mencari vespaku....

Sudah satu minggu aku mencarinya,ibu pun sudah tahu bahwa aku telah menjual vespa ayah,ibu begitu kecewa denganku dan tak bicara lagi padaku.
Disaat aku mulai putus asa untuk mencari aku pun menghentikan motorku dan memakirkannya di tempat parkir di dekat jalan, aku pun berjalan meninggalkan motorku dipakiran,setelah pikiranku agak jernih aku pun kembali ditempat pakiran tadi.
Aku begitu terkejut melihat motor yang dipakirkan disebelah motorku yaaaaa tidak salah itu vespa ku vespa ayah dengan plot nomor yang sama yaitu BA2121.
Aku memegang vespaku ini aku periksa dari kepala sampai ekornya,alhamdulillah tak ada gores sama sekali,sekarang aku hanya harus menunggu pemilik vespaku ini,sambil duduk divespa.

Suara wanita menhentikan penantianku
"Maaf permisi saya mau pergi"
"Ohhh iya" dan berdiri
Kulihat wanita itu begitu cantik dangan jilbab yang berwarna biru laut membuat wajahnya begitu sangat cantik,aku terpesona melihatnya,lamunan ku terhenti disaat motor vespa dihidupkan
Tiba-tiba saja vespanya mati
"Maaf nona boleh kah saya menolong nona"
"Hmmm silahkan" walau wanita ini sebenarnya agak ragu
Aku pun kembali mengeluarkan jurusku mengelus dan berkata "hidup dong sayang"
Wanita berjilbab ini tertawa dengan kejadian itu,aku pun tersenyum melihat gadis itu tertawa.
"Itulah cara menghidupkannya nona"
"Kok bisa begitu"
"Karena selama saya memakainya selalu begitu cara menghidupkannya"
Wanita itu diam sejenak dan mulai bicara "memakainya,apakah ini dulunya motor kakak"
"Iya.. nona bolehkah saya meminta vespa ini kembali" dengan wajah yang begitu serius
"Bagaimana ya kak,saya sudah mebelinya dan"
aku pun menghentikan perkataan gadis ini
"Saya mohon,vespa ini adalah pemberian terakhir ayah saya,dan ibu saya begitu menyayangi vespa ini saya memang salah karena begitu bodoh menjualnya hanya karena seorang wanita,saya tahu ini hanya sebuah motor tapi ini sangat berharga bagi saya dan ibu"  sambil menahan tangis
wanita ini berbicara dalam hatinya "hmmm baru kali ini aku melihat laki-laki seperti ini"

"Aku mohon nona"  sambil bersujud
"Jangan membuatku merasa bersalah kak,iya aku relakan motor ku ini untuk kakak"
Dengan senyuman yang tak bisa digambarkan sekarang aku begitu bahagia "terimakasih dek,pakailah motor kakak ini"sambil memberikan sebuah kunci
"Tapi saya tidak bisa kak karena harga vespa ini tak sebanding dengan harga motor kakak"
"Itu tidak penting dek anggap saja hadiah dari kakak buat kebaikan adek"
"Ya sudah kak,terimakasih ya kak" sambil tersenyum
"Oya nama adek siapa"
"Lina kak,kalo kakak?"
"nama kakak, Andi"

Dari situlah kami tukar motor
kemudian tukar nomor hp
dan kemudian tukar perasaan.
Kami pun mulai berhubungan serius dan akhirnya berujung pernikahan,kami mengambil foto prewedd kami yaitu menaiki motor vespa ayah bukan menaiki mobil mewah.
Aku sangat mencintai Lina karena dia menyukai vespa sama spertiku dan juga menyukai kesederhanaan.Kehidupan kami tak luput dari kesederhanaan walaupun aku telah sukses dan menghasilkan banyak uang.
Aku dan Lina tetap memakai vespa sebagai alat transportasi malam untuk kami jalan-jalan menghirup udara malam,dan melihat pemandangan malam.

#The End#


Share: