Debris
merupakan sisa makanan yang tertinggal pada permukaan gigi, diantara gigi serta
gusi. Debris merupakan makanan yang tersangkut ketika ada kontak
yang terbuka, mobilitas gigi, atau penyimpangan dari oklusi, makanan mungkin
tertinggal antara gigi selama pengunyahan.
Mengukur
kebersihan gigi dan mulut, Green and Vermilion menggunakan indeks yang dikenal
dengan Oral Hygiene Indekx (OHI) dan Simplified Oral Hygiene Index, (OHI-S)
indeks ini hanya digunakan untuk mengukur tingkat kebersihan gigi dan mulut dan
menilai efektivitas dan penyikatan gigi.
Indeks
debris merupakan suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis yang didapat pada
waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas dari permukaan gigi yang
ditutupi oleh debris, dengan demikian angka diperoleh berdasarkan penilaian
yang obyektif.
Pemeriksaan Debris
1) Adat
pemeriksaan
Green
and Vermilion memilih enam permukaan gigi indeks tertentu yang cukup dapat mewakili segmen depan maupun belakang dari seluruh pemeriksaan gigi yang ada
dalam rongga mulut. Gigi-gigi yang dipilih sebagai gigi indeks beserta
permukaan indeks yang dianggap mewakili tiap segmen, adalah gigi 16 pada
permukaan bukal, gigi 11 pada permukaan labial, gigi 26 pada pada permukaan
bukal, gigi 36 pada permukaan lingual, gigi 31 pada permukaan labial, dan gigi
46 pada permukaan lingua.
Permukaan gigi yang diperiksa adalah
permukaan gigi yang jelas terlihat dalam mulut, yaitu permukaan klinis bukan
permukaan anatomis. Jika gigi indeks pada suatu segmen tidak ada, lakukan
penggantian gigi tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Jika
gigi molar pertama tidak ada, penilaian dilakukan pada gigi molar kedua, jika
gigi molar pertama dan kedua tidak ada penilaian dilakukan pada molar ketiga
akan tetapi jika gigi molar pertama, kedua dan ketiga tidak ada maka tidak ada
penilaian untuk segmen tersebut.
b) Jika
gigi insisif pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti insisif kiri dan jika
gigi insisif pertama kanan bawah, akan tetapi jika gigi insisif pertama kiri
atau kanan tidak ada, maka tidak ada penilaian untuk segmen tersebut.
c) Gigi
indeks dianggap tidak ada pada keadaan-keadaan seperti : gigi hilang karena
dicabut, gigi yang merupakan sisa akar, gigi yang merupakan mahkota jaket, baik
yang terbuat dari akrilik maupun logam, mahkota gigi sudah hilang atau rusak
lebih dari ½ bagannya pada permukaan indeks akibat karies maupun fraktur, gigi
yang erupsinya belum mencapai ½ tinggi mahkota klinis.
d) Penilaian
dapat dilakukan jika minimal ada dua gigi indeks yang dapat diperiksa.
2) Langkah
pemeriksaan
Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan sonde
gerakkan sonde secara mendatar pada permukaan gigi dengan demikian debris akan
terbawa dengan sonde. Periksa gigi indeks mulai dengan menelusuri dari sepertiga
bagian insisal atau oklusal jika ditemukan debris maka beri skor 3, jika tidak
ditemukan debris maka pemeriksaan dilanjutkan pada dua pertiga bagian tengah
gigi jika ditemukan debris maka diberi skor 2, jika tidak ditemukan debris maka
pemeriksaan dilanjutkan pada sepertiga bagian servikal jika terdapat debris
diberi skor 1, jika tidak ada debris diberi skor 0.
Pemeriksaan
debris dapat dilakukan dengan menggunakan larutan disclosing ataupun tanpa
menggunakan larutan disclosing. Disklosing tersedia dalam bentuk cairan, tablet
dan gel. Cara menggunakan disclosing yang berbentuk gel, sebelum
mengolesi disklosing terlebih dahulu olesi permukaan bibir pasien dengan vaseline
agar disklosing tidak menempel pada bibir pasien, selanjutnya olesi disclosing
pada permukaan gigi indeks, setelah itu intruksikan pasien untuk
berkumur-kumur. Selanjutnya periksa gigi indeks pada permukaan indeksnya dan
catat skor sesuai kriteria.
3)
Kriteria skor debris terdapat pada tabel
Tabel
1. Kriteria Skor Debris
Skor
|
Kondisi
|
O
|
Tidak ada
debris
|
1
|
debris
menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan serivikal, atau terdapat ektrinsik
dipermukaan yang diperiksa
|
2
|
debris menutup
lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan gigi yang diperiksa
|
3
|
debris menutup
lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa
|
Sumber
: Putri MH. 2015
Skor indeks debris
ditentukan dengan cara menjumlahkan seluruh skor kemudian membaginya dengan
jumlah segmen yang diperiksa. Menurut Greene dan Vermilion, kriteria penilaian
debris mengikuti ketentuan sebagai berikut : a) Baik : jika nilainya antara
(0-0,6); b) Sedang : jika nilainya
(0,7-1,8); c) Buruk : jika nilainya antara (1,9-3,0).
Cara pengendalian
debris yaitu dengan : a) secara mekanik yaitu dengan menyikat gigi dan
pembersihan interdental dengan menggunakan benang gigi; b) secara
kimiawi dengan berkumur-kumur menggunakan larutan antiseptik; c) mengurangi
konsumsi makanan yang manis dan lengket; d) makan makanan sehat dan bergizi
seperti buah dan sayur yang banyak mengandung air dan serat; e) pemeriksaan
gigi secara berkala yaitu minimal 1x6 bulan.
Sumber:
1.
Putri MH. Penyakit Jaringan Keras Dan
Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC; 2011.
2.
Darby ML, Waish MM. Dental Hygiene Theory
and Practie. America: Saunders; 2015.
3.
Wilkins EM, Wyce CJ. Clinical Practie of
the Dental Hygienist.Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
4. Erwana AF. Seputar Kesehatan Gigi&Mulut.
Yogyakarta: Rapha Publishing; 2013.
5.
Nugraheni. Sehat Tanpa Obat dengan Nanas.
Yogyakarta: ANDI; 2016