Kamis, 21 Januari 2016

“Cintaku di Curi Sahabatku”



 Karya : Icha Yulia Putri

Sebuah cinta yang tak tahu datang dari mana
Ntah dari timur….
Ntah dari barat…..
Ntah dari utara….
Atau dari selatan…
Cinta yang datang tanpa izin
Kemudian pergi dengan penuh luka gores
Yang ia tinggalkan…
Cinta ku tulus untuk nya
Tapi apalah daya ku
Karena rupa ku
Yang tak secantik sahabat ku
Yang aku di anggap
Hanya sebagai lebah
Yang mengantarkan sari bunga
Kemudian di curi oleh manusia
Untuk di jadikan madu
Seperti aku…
Yang hanya sebagai pengikat
Hati mereka
Yaitu dia dan sahabat ku…
Patah hati? Sangatttt
Sedih? Sngattt
Marah? Tentu iya
Tapi aku tak kuasa
Jika pria yang aku cintai
Hanya memandangku sebagai sahabat…
Dia tak peka akan rasa ku
Ingin rasanya aku marah,benci bahkan menjauh darinya
Tapi biarlah mungkin dia
Memang bukan untuk ku…

Ooo iya yang di atas adalah ungkapan rasa yang pernah aku alami,sebelum aku menceritakan kesedihan ku,ke kecewaan ku biarkan aku untuk memperkenalkan diri,nama ku Putri,sahabatku dulu bernama Dewi.Dia adalah sahabat ku di sekolah menengah atas dari kelas X- XII kami saling bercerita akan pelajaran,tentang masalah keluargaku,tentang siapa yang aku suka,dia pun juga begitu,pertama kami bertemu saat melaksanakan MOS yang diadakan sekolah untuk siswa dan siswi baru.Saat aku melihat nya dia begitu baik,santun dan begitu enak untuk dilihat.Tapi apa daya itu semua hanya lah kebohongan,kecantikannya menutupi sifatnya yang sebenarnya.Saat aku dekat dengannya aku belum begitu mengenalnya tapi setelah hampir tiga tahun kami bersama-sama aku baru paham akan sifatnya yang sebenarnya…

Kecantikan…
Kecantikannya membuat semua orang terpaku,terpesona,sampai lupa melihat apa yang ada di hatinya.
Aku mengetahui sifat nya yang sebenarnya yaitu saat aku memperkenalkan seseorang yang aku sukai,tapi dia tidak mengetahui karena aku tidak menceritakannya,tapi apa dia tidak pernah berfikir,segitu seringnya aku menceritakan obrolan ku dengan si dia kepadanya,walaupun tidak secara langsung aku menceritakan bagaimana perasaan ku ke dia,laki-laki yang aku sukai tapi kenapa dia tidak mengetahui,padahal aku rasa dia pasti mengetahui tentang isi hatiku..

Saat itu…
“Put?”
“apa Wi?”
“hmm… si Adit itu orangnya gimana sih,kok lo selalu cerita tentang dia?”
“orangnya asyk lo Wi,coba deh inbox dia”
“ah males,ntar dibilang SKSD(sok kenal sok deket)”
“hhahah,gak lah Wi,kan kita hanya mencari teman,iya kan”
“hmm iya sih,tapi males ah”
“yaudah kalo males gak apa-apa kok”
“iya Put”

Awalnya aku tak punya prasangka buruk akan pertanyaan dan jawaban sahabat aku itu tapi setelah dia mengulang pertanyaan yang sama mengenai Adit,aku cukup lelah mendengar pertanyaan nya sehingga aku berbuat sesuatu yang mungkin perbuatan itulah yang membuat aku merasakan kesedihan,patah hati,marah.
            Perbuatan yang mana aku inbox Adit melalui jaringan sosial milik Dewi,dengan tujuan agar Dewi bisa kenal dengan Adit yang mana dia adalah orang yang aku sukai.Aku hanya berharap saat itu bahwa sahabat ku akan mengenali orang yang aku sukai seperti sahabat-sahabat yang lain,yang saling mendekatkan orang yang dicintainya agar sahabat nya juga merasakan kebahagiaan yag ia rasakan dan juga bisa memberikan pendapat apakah Adit pantas untuk aku cintai.Tapi apa daya tujuanku untuk memperkenalkan nya dengan Adit ternyata  berbeda jauh dengan kenyataannya.
            Mereka mulai saling kenal mengenal di jaringan sosial dengan pertanyaan tentang aku,barulah tentang pribadi mereka,yang pertama hanya sekedar kenal mengenal,lalu menjadi teman,lalu menjadi sahabat,lalu menjadi orang terdekat melebihi dekatnya dari ku.

Cintaku bagaikan gelas
Yang jatuh dipermukaan yang salah
Yang kemudian pecah berkeping-keping
Sakit rasanya saat aku mengetahui
Kedekatan,keharmonisan akan kata-kata mereka
Membuat api kecemburuan ku
Naik melampaui batas
Hancur…yaa telah hancur
Air mata yang tak terpendung
Jatuh dengan rasa kecewa
Yang bercampur dengan rasa
Marah,sakit,sedih
Bayangkan air mata apa
Yang telah mengalir di pipi ku

Seminggu lebih aku menjauhi seseorang yang telah membuat ku menangis,setiap do’a yang aku pinta adalah “ya allah,jika ini yang namanya cinta yang bertepuk sebelah tangan,ataukah ini yang namanya cinta yang bukan untuk ku,jika iya,ya Allah maka hapuslah rasa itu dari hatiku,jagalah jarak ku dengan dirinya.Hapus segalanya tentang dia yang mana ia memberikan kenyamanan dengan candanya,memberikan perhatian yang mungkin akan selalu aku rindukan.Tapi ya Allah jika dia juga mencintaiku maka dekatlah kami,dan hapuslah prasangka buruk ku akan hubungannya dengan sahabat ku,aamin ya allah” dengan desakan tangis yang memburu.

Allah mengabulkan salah satu do’a ku bahwa aku melupakan dia yang pernah aku cintai karena cintanya bukan lah untukku,saat itulah aku tak lagi berharap akan cintanya lagi.Walaupun aku tahu bahwa aku lebih dulu mengenalnya dari pada sahabatku.Aku yakin akan ada pengganti cinta yang lebih baik dari dirinya dari pada cinta yang telah dicuri oleh sahabat ku.Ku yakin Allah telah menciptakan seseorang yang akan aku cinta diluar sana.

#The End…..
Share:

0 komentar:

Posting Komentar